Museum Ganesya milik Hawai Group Malang (HGM) memang masih berumur jagung. Namun, museum tersebut sudah mengantongi dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjadi salah satu museum pusat edukasi dan rekreasi budaya.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Fitra Arda saat menandatangi prasasti pembukaan Museum Ganesya, Jumat (11/7).

“Kita ingin jadikan museum ini bisa ke depannya jadi tempat pusat rekreasi sekaligus edukasi,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya kini akan membantu Museum Ganesya untuk menstandarisasi museum itu dengan menginventaris seluruh barang dan juga melatih pegawai museum langsung ke Jakarta.

“Ini nanti kita berikan kesempatan untuk mendaftarkan museum Ganesya ke kami (PCBM) supaya bisa inventari its dan juga melatih sumber daya manusia (SDM)nya,” tuturnya.

Hal itu, lanjutnya, merupakan hal yang penting dilakukan. Pasalnya, dalam hal penginventarisan benda, Kemendikbud nantinya bisa membantu untuk menjaga barang-barang peninggalan tersebut. Sementara, untuk peningkatan kualitas pegawai, Museum Ganesya bisa memberikan pelatian bagi pengunjung secara langsung melalui pegawainya.

“Ini barangnya bagus-bagus kami juga harus menjaga. Terus kalau pelatian, kan ini edukasi. Jadi kalau pengunjung kesini bisa juga mendapat latian cara membersihkan keris begitu gak liat-liat aja,” tuturnya.